Review: The Girl With The Dragon Tattoo

17.36.00 jino jiwan 0 Comments



Judul Buku: The Girl With The Dragon Tattoo (2009)
Karya : Stieg Larsson
ISBN : 978-602-8579-00-1
Penerjemah : Nurul Agustina
Penerbit : Qanita, PT Mizan Pustaka

Berkat sebuah majalah film yang mengatakan bakal ada film versi Hollywood dari buku ini (jika Hollywood sampai tertarik membuat filmnya tentu bukunya dinilai berpotensi kan?), Aku mengambil bukunya dari rak dan mengabaikan sinopsis yang terkesan klise pada sampul belakang (pembunuhan tanpa petunjuk, pembunuhan berantai dalam sebuah keluarga, bla bla). Butuh lebih dari seminggu lebih bagiku untuk merampungkannya. Cukup membutuhkan konsentrasi tinggi untuk mencermati detail (yang ternyata tidak begitu krusial) dalam cerita.

Aku menunggu-nunggu apa yang bakal kutemui dari detail tersebut, ternyata Aku tidak banyak dikejutkan olehnya. Novel ini seharusnya bisa dimampatkan lagi jadi sedikit lebih tipis dengan cara membuang banyak bagian cerita yang menurutku tidak perlu disertakan. Tapi mungkin inilah gaya khas Stieg Larsson. Untungnya, kematiannya justru makin melambungkan novel ini. Penyelidikan yang dilakukan karakter utamanya: Blomkvist, kerap menemui jalan buntu. Mungkin Mr. Larsson ingin agar pembaca ikut merasakan kekecewaan sang protagonis. Sayang terlampau banyak jalan buntu dalam cerita sehingga membuat pembaca tidak berharap banyak ketika ada petunjuk baru yang akan ditelusuri dan pembaca tinggal mengikuti saja jalannya cerita. Jujur saja, alurnya cukup lambat hingga pertengahan buku, tapi endingnya mampu memberi kepuasan bagi tiap karakter di dalamnya.

Segala potensi konflik yang cukup mempesona yang telah dibangun dari awal hingga mendekati akhir sirna begitu. Bahkan kamu mungkin sudah mulai bisa menduga kondisi sebenarnya dari gadis yang dikira telah mati dibunuh itu begitu si pembunuh mengungkap jati dirinya. Dan kamu pasti akan merasakan kekecewaan begitu tahu bahwa semua pengejaran kasus pembunuhan ini ternyata sia-sia saja--tidak lain daripada upaya si penulis untuk mempertemukan dua karakter berlawanan sifat untuk kemudian bekerja sama menyelesaikan perang utama sesungguhnya, dari sebuah media massa kecil melawan kekuatan  orang pemerintahan yang berkuasa, sebagaimana telah dibuka di awal buku.

Berikut sejumlah kata kunci yang bisa kamu dapatkan dari Novel setebal 700 halaman tersebut:
Kekerasan, SEKS, KOPI, SEKS, KOPI, SEKS, KOPI, Swedia dan kota-kotanya yang sulit dilafalkan, Isu-isu keperempuanan, Bisnis Keluarga, Masa Lalu yang Kelam, Psychopath, Sociopath, Yahudi-Nazi, Bible issues, Koruptor, Skandal Keuangan, Hacking and Hacking.

Dragon Tattoo's Meter: 7/10

0 komentar:

Membaca Perangko Muhammadiyah Bagian 1

21.12.00 jino jiwan 2 Comments



Ketikan ini adalah bagian dari tugas Mata Kuliah Kajian Media, pada prodi Desain Komunikasi Visual. Institut Seni Indonesia Yogyakarta, tahun 2011. Awalnya tugas ini dimaksudkan untuk studi ikonografis namun beralih menjadi pelacakan tanda visual.

Perangko 1 abad Muhammadiyah
Tiga seri perangko “Satu Abad Muhammadiyah” (Centenary of Muhammadiyah) di samping tergolong dalam Perangko peringatan yang masuk perangko non definitif, yaitu perangko yang penerbitannya dikaitkan dengan suatu kejadian atau peristiwa nasional atau internasional. Dalam hal ini perangko diterbitkan untuk memperingati berdirinya organisasi Muhammadiyah 100 tahun lalu di Yogyakarta. PT Pos selaku penerbitnya mengungkapkan satu abad Muhammadiyah sebagai momen yang tepat sekaligus kado manis untuk mengapresiasi kiprah Muhammadiyah dalam membangun bangsa dan negara. 

Seperti perangko kategori non definitif lainnya; perangko istimewa(perangko yang bermaksud menarik perhatian masyarakat akan kegiatan pemerintah nasional maupun internasional) dan perangko amal (ditujukan untuk penghimpunan dana), perangko peringatan juga dibatasi masa jual dan pemakaiannya. Pemilihan tema dan desain dari ketiga kategori perangko ini yaitu perangko peringatan, istimewa, dan amal tidak sembarangan dan memiliki pertimbangan tertentu. Perangko 1 Abad Muhammadiyah yang menampilkan tiga desain/gambar berbeda; Masjid Kauman Yogyakarta, K.H. Ahmad Dahlan, dan gambar sarjana dan gedung kampusnya tentu mempunyai makna dan sebab khusus yang membuat mereka sebegitu pentingnya untuk diangkat ke dalam media perangko. 

Berikut ditampilkan penelitian pelacakan tanda visual untuk perangko pertama dari perangko 1 Abad Muhammadiyah bergambar Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta.

Perangko bergambar Masjid Kauman Yogyakarta
Masjid Gedhe Kauman atau Masjid Raya Daerah Istimewa Yogyakarta adalah masjid agung milik Keraton Yogyakarta. Masjid ini didirikan pada 29 Mei 1773 pada masa Sri Sultan Hamengkubuwono I oleh seorang arsitek bernama Kyai Wiryokusumo.  

Masjid merupakan tempat ibadah, tempat manusia membangun hubungan dengan TuhanNya, pusat dakwah, juga tempat silaturahim antar sesama umat islam. Masjid Kauman yang telah melalui sejarah panjang dipilih karena mewakili semangat lintas zaman Muhammadiyah yang sanggup menembus hingga kehidupan modern.

Di masjid ini Dahlan memulai perjalanan dakwah memurnikan kembali ajaran islam yang saat itu sangat dipenuhi klenik. Diawali dari terpilihnya Dahlan sebagai Khotib Amin menggantikan ayahnya K.H. Abu Bakar yang wafat pada 1896. Selaku Khotib Amin, Dahlan mendapat tugas untuk berkhutbah setiap sholat Jumat secara bergantian serta menjadi anggota penasihat agama islam di Keraton. Di masjid ini pula Dahlan mendiskusikan pengoreksian arah kiblat dengan kalangan ulama pemegang adat yang konservatif. Maksud baiknya meluruskan arah kiblat Masjid Gedhe agar mengarah ke Ka’bah ditolak, namun diluar dugaan malah memicu peristiwa pembubuhan garis kapur misterius sesuai arah kiblat yang dilakukan para pendukung Dahlan. 

Masjid Kauman Agustus 2010
Salah satu yang paling menonjol dari penampilan perangko nomor seri 1 ini adalah latar langit di belakang-atas masjid. Gambar langit pada perangko terlihat bersih dan indah. Bersih dari ‘objek pengganggu’ yang aslinya dapat dilihat pada foto  berikut, dan indah karena penampakan langit tidak pernah semenarik seperti dilukiskan dalam perangko.  

Foto bersumber dari internet di samping diambil pada Agustus 2010, menunjukkan perbedaan signifikan antara foto dengan gambar pada perangko Muktamar Muhammadiyah seri 1. Yang paling kentara tentu saja penghilangan objek tiang pemasang pemberitahuan/iklan dan lampunya serta pohon di belakang atap masjid sebelah kiri.

Penghilangan sejumlah objek tersebut tentu bukan tanpa alasan. Tampaknya hal ini disengaja demi kepentingan estetika, demi menjaga fokus perhatian pada sosok masjid bersejarah ini, sekaligus menampilkan suasana latar langit masjid yang dramatis.

Selain dari sisi estetis, ada beberapa alasan yang dapat dikemukakan. Secara geografis letak Indonesia berada di tenggara Arab Saudi, dimana kiblat berada sehingga masjid-masjid di Indonesia akan mengarah ke barat laut/barat. Ini membuat kebanyakan pintu utama/gapura masjid (yang sering memiliki ciri fisik khas) berada di sebelah timur. Maka tidak ada pilihan selain mengambil gambar dari sisi timur masjid untuk menampilkan identitas khas masjid, yang berdampak pada munculnya langit bagian barat sebagai latar belakang. Ini adalah alasan kedua mengapa langit senja yang dijadikan sebagai latar masjid. Secara estetis langit pagi tidak akan menarik jika direkam dari sisi baratnya. Ini disebabkan matahari yang terbit dari timur akan membuat langit pagi di sudut barat terlihat lebih gelap. 

Dikisahkan juga bahwa sepulang dari ibadah haji pada 1889, Dahlan ditugaskan oleh ayahnya mengajar mengaji murid-murid ayahnya setelah waktu sholat maghrib dan isya. Ini dapat pula menjadi alasan lain dimana Dahlan di waktu menjelang senja hari, Dahlan sedang bersiap memulai awal perjuangannya dalam pemurnian syariah islam.

Alasan lain dipilihnya waktu sore jelang petang adalah Muhammadiyah telah mencapai masa kematangan organisasi jauh melintasi masa awal pendirian yang diasosiasikan sebagai pagi hari. Logo Muhammadiyah di sisi kiri atas masjid dianalogikan sebagai matahari. Bukan berarti bahwa akan segera terbenam lalu padam. Namun logo ber’matahari’ ini akan terus menyinari Masjid Gedhe yang amat berperan dalam fase awal berdirinya Muhammadiyah.

Bersambung ke Bagian Dua

Untuk membaca artikel di jurnal DeKaVe klik di sini.

Penelitian dan Pengetikan Oleh Jino Jiwan
Sumber: dijahit dari berbagai sumber di internet dan buku.
Nashir, Haedar, Muhammadiyah Gerakan Pembaruan, Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2010.
Soerjono, Filateli Dunia Penuh Warna, Jakarta: PT Pos Indonesia, 2009.
antaranews.com []corlena.wordpress.com [] id.wikipedia.org/wiki/Muhammadiyah [] lazismu.org/muhammadiyah-corner [] muhammadiyah.or.id [] oase.kompas.com [] pda-id.org/library [] publikasi.umy.ac.id/index.php/hukum/article/viewFile/1736/187 [] republika.co.id [] suaramerdeka.com [] tempointeraktif.com [] umj.ac.id [] umm.ac.id [] umy.ac.id

2 komentar:

7 Gejala Jatuh Cinta

00.05.00 jino jiwan 2 Comments


Apakah akhir-akhir ini kamu sedang mengalami perasaan gundah yang setelah dipikir-pikir tidak jelas penyebabnya? Apakah kamu jadi lebih sensitif dan jadi perhatian terhadap penampilanmu? Jika iya, mungkin saat ini kamu tengah mengalami apa yang dinamakan “Jatuh Cinta”.

“Apa? Jatuh cinta? Tidak mungkin aku mengalaminya!” Tunggu dulu! Sudah seyakin itukah dirimu? Coba cek adakah di antara 7 Love Symptomps di bawah ini yang sedang berusaha keras kamu tutup-tutupi. 

7. Kamu Jadi Resah Jika Bertemu Dengannya

Gejala ini umumnya disusul dengan jantung yang berdisko lebih kencang, badan terasa hangat, terutama di sekitar tengkuk dan dada, nafas terasa sesak atau malah berhenti sejenak, telapak tangan basah berkeringat, bibir sedikit menganga dan bergetar. Padahal itu baru berpapasan belum yang lainnya. Tidak bertemu sehari jadi tidak tenang, tidak melihatnya sejam jadi meriang.

6.  Kamu Sering Curi-Curi Pandang Ke Arahnya
Tidak tahan rasanya untuk tidak melakukan ini. Ketika pupil matamu membesar tanpa bisa kamu kendalikan mendadak menciut keburu malu ketika ketahuan. Menatapnya saja sudah bisa menentramkan jiwa yang kacau. Sungguh indah rasanya.
Tolong tidak untuk disalah artikan dengan curi-curi pandang ke selain matanya ya. Soalnya orang yang jatuh cinta itu biasanya hanya menatap mata sang terkasih saja.

5.  Kamu Berharap Selalu Ada Di Dekatnya
Kamu ingin ada untuknya kapan pun dibutuhkan. Kamu ingin ada di sisinya. Berjalan di sampingnya bergandengan tangan. Duduk di sebelah dia dan ngobrolin apa saja semalam suntuk. Ya ya, gak ada salahnya berharap.

4.  Wajah dan Senyumnya Selalu Terbayang
Otakmu secara otomatis akan menangkap momen senyum indahnya, saat sudut bibirnya yang menggemaskan menyungging ke atas. Memainkan ulang dalam bayanganmu saat-saat wajahnya merona bahagia memamerkan barisan gigi bersih cemerlang. 

3.  Sering Melamunkannya
Salah satu ciri orang yang sedang jatuh cinta adalah sering bengong gak jelas. Intinya waktumu jadi banyak terbuang untuk memikirkannya. Kamu mungkin kerap berimajinasi dan berfantasi untuk berkencan atau membayangkan hidup bersama si dia dalam ikatan pernikahan yang bahagia selamanya lengkap dengan dua-tiga anak.
Wow, kamu benar-benar seorang futuris! Gejala ini kadang lebih parah bila menimpa lelaki karena fantasinya bisa lebih liar. 

2. Di Matamu Dia Sangat Sempurna
Apa sih yang bisa menandingi dirinya? Tak seorangpun dapat melebihi dia. Dia sempurna. Fisik, wajah, rambut, penampilan, selera musiknya, bakat dan minatnya. Seolah dia memang diciptakan hanya untuk menjadi pendampingmu. Dia begitu sempurna sehingga bisa mengganti kekuranganmu. Jika kamu dan dia bersanding pasti akan amat serasi. Best couple forever!

1.   Kamu Memimpikannya
Ini tahap teratas yang betul-betul membuktikan perasaanmu padanya, sampai-sampai terbawa mimpi. Mimpi kering maupun mimpi basahJ, yang penting bagimu adalah ia sering muncul dalam mimpi. Kamu mungkin akan menganggap bahwa ini semacam suatu pertanda dari Yang Diatas, tapi kamu harus kecewa…jika tahu bahwa dia ternyata tidak memimpikanmu sama sekaliL. Hati-hati nih, karena bisa-bisa cintamu berkembang jadi obsesi.

Bagaimana? Apakah ada setidaknya empat gejala di atas yang kamu alami? Jika jawabnya IYA. Selamat! Berarti kamu benar-benar sedang jatuh cinta. Tidak perlu khawatir, karena ini hal normal terjadi pada diri manusia. Cinta akan terus ada selama peradaban manusia masih berdenyut. Kehadirannya tidak pernah dapat diprediksi. Kemudian kamu mungkin bertanya-tanya kenapa sampai merasakan hal yang bahkan kamu tidak pernah tahu alasannya. 

Hei, satu yang perlu disadari adalah kamu itu juga hasil buah cinta dari kedua orang tuamu, mereka sendiri pun tak pernah tahu alasannya. Jadi, seperti kata orang-orang (sok) bijak, bukankah cinta itu anugrah Tuhan yang Maha membolak-baik hati? Jadi terima saja dengan ikhlas alunan cinta dalam hatimu. Sungguh amat melelahkan bila kamu berusaha mengelak darinya. Sekarang tinggal bagaimana kamu secara bijak memanfaatkan perasaan cinta itu.

2 komentar: